KPK SITA EMPAT MOBIL DAN RP 1,65 M TERHADAP TERSANGKA

TOGELMILAN- Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) menetapkan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rochmadi Sapto Giri (RSG) dan auditor Ali Sadli (ALS) sebagai tersangka kasus pencucian uang terkait pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

TOGELHONGKONG- Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, dari kasus ini KPK telah menyita beberapa aset dari dua tersangka tersebut. Di mana barang yang disita diduga merupakan hasil tindak pidana korupsi

"4 unit mobil. Satu Honda Oddysey ini diindikasikan menggunakan identitas pihak lain disita dari dealer di jakarta Utara saat mobil dikembalikan oleh pihak lain, dua buah mobil Mercy warna putih dan hitam kedua mobil disita dari keluarga dari pihak keluarga dan satu Honda CRV," katanya di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/9).

Selain itu, KPK juga menyita uang senilai 1,65 miliar yang diduga hasil penjualan aset harta tindak pidana korupsi. Untuk pendalaman lembaga antirasua ini juga telah memeriksa sembilan orang saksi.

"Uang yang diduga berasal dari penjualan beberapa unit mobil senilai total 1,65 miliar yang disita dari berbagai pihak dan diduga dari tindak pidana korupsi dalam kasus ini," ungkapnya.

"Sampai saat ini sudah periksa 9 saksi, penyidik masih terus mendalami. Jadi seperti yang disampaikan oleh pimpinan KPK dalam kesempatan sebelumnya KPK terus mendalami kasus tipikor dengan follow the money," pungkasnya.

Diketahui, RSG dan ALS diduga melakukan perbuatan menetapkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan membawa keluar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga, atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga hasil tindak pidana korupsi. Hal itu kata Febri dilakukan untuk melakukan pengalihan uang hasil korupsi. 

Atas perbuatannya RSG disangkakan melanggar pasal 3 dan atau pasal 5 Undang-Undang (UU) nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. Sedangkan ALS, disangkakan melanggar pasal 3 UU nomor 8 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pencucian uang.

Diketahui juga sebelumya kedua tersangka ini juga di tetapkan juga sebagai tersangka terkait kasus indikasi penerimaan hadiah atau janji terkait dengan WTP di Kemdes PDTT tahun anggaran 2016. Saat itu RSG dan ALS disangkakan melanggar pasal 12 A atau pasal 12 huruf G atau pasal 11 uu 31 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi untuk pasal 55 ayat 1 KUHP.